Probolinggo – PT Kutai Timber Indonesia konsisten menerapkan kebijakan K3 melalui SMK3 dan membuat target K3 untuk bisa mencapai zero accident dan zero fire. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan dari sistem ketenagakerjaan. Keselamatan kerja dapat diartikan sebagai keadaan terhindar dari bahaya maupun hal-hal yang mendekati perbuatan tidak aman (Unsafe action) maupun keadaan tidak aman (Unsafe condition). K3 bukan hanya sistem yang wajib dipenuhi oleh perusahaan tetapi juga yang harus diperhatikan oleh karyawan.

Di musim kemarau seperti saat ini, PT KTI meningkatkan kewaspadaan tentang bahaya kebakaran. Hal ini disebabkan karena PT KTI adalah industri perkayuan yang bahan dasar produksinya mudah terbakar, terlebih dengan kondisi alam yang kering dan berangin.

Untuk itu PT KTI dibawah koordinasi Divisi Keselamatan dan Lingkungan melakukan tindakan-tindakan preventif guna mencegah terjadinya kebakaran di lingkungan kerja PT KTI. Hal tersebut adalah, memasang fire alarm dan menyediakan APAR di masing-masing area kerja. Alat-alat ini dilakukan perawatan secara berkala dan APAR selalu dilakukan isi ulang sebelum masa kadaluarsa.

Karyawan masing-masing area juga telah diberikan simulasi tanggap darurat apabila terjadi kebakaran yakni tetap tenang dan keluar melalui jalur evakuasi atau pintu darurat menuju titik kumpul, penggunaan APAR, serta cara pertolongan pertama pada korban.

Tim inti PMK setiap minggu melakukan pelatihan terjadwal untuk meningkatkan ketanggapan dalam menghadapi bencana. Selain itu, di masing-masing area juga dibentuk tim kecil yang diberi arahan langsung oleh tim PMK PT KTI yang sudah memiliki kompetensi.

Tidak sampai disitu, tim Divisi Keselamatan dan Lingkungan beserta staff management PT KTI juga selalu melakukan patrol berkala untuk menemukan potensi-potensi bahaya sebagai usaha pencegahan dan segera melakukan perbaikan sebelum terjadi kebakaran. Dengan upaya-upaya ini diharapkan PT KTI dapat meningkatkan kepekaan bencana pada karyawan dan melindungi karyawan dari bencana kebakaran.